11.21.2014

Field Research

On 19th November me and my class went out of town to do some "Field Research". We were going with a handful of duty (burden) hanging on our shoulder ready to be released and completed. Our job was to take some pictures, write some notes and of course write paper works. Anyhow, we were going with this bus a narrow looking bus. The inside of the bus was actually so narrow I can't walk straight front. At first the air conditioner wasn't that cool, but in about one hour all of us was freezing near death. Some uses double jacket for extra warmth. Me myself can only curl on my seat waiting for the bus to stop at our destiny. Well let's just say that the bus and the ride was crappy and inhumane.

Our destiny was to LIPI, Ragunan Zoo in Jakarta, Kebun Raya Cibodas and Taman Bunga Nusantara. On Saturday (wich is today) we were supposed to go touring and enjoying time. But I was to sick and tired so I got my Mom picked me up and go straight to my Mom's place.

Day 1:
LIPI and Ragunan Zoo
In LIPI we go to a little seminar and a tour to two subject of science wich is Zoology and Microbiology. It was tirefull since we were just arrived straight from Bandar Lampung to Bogor. Next we went to Ragunan Zoo, the place was clean and not smelly. I did write that because I thought a zoo would be smelly since you know..the animal also like us have some business that they taken care of every day. But I have to admit that the animals looks sad in their cage since it wasn't their natural habitat. There I walk miles just to search my "duty" a picture of Gorila and Pelican, boy that sure hurt my feet. Not to mention that the poor management of the group and makes it harder to find animals we need to take a picture of. But let's just say that I got lucky and I got my job done earlier than the other.

Day2:
Kebun Raya Cibodas and Taman Bunga Nusantara
Let's just say that this two places is amazingly beautiful, especially for Kebun Raya Cibodas. Even though the journey bleed my feet at least the view let a smile on my face. Not to mention the temperature fit me perfectly and the quietness nourished my soul like a water being poured down my throat. Nothing was wrong there and I got what I was looking for. My journey ends here since at noon my Mom picked me up and I go straight to a comfy cozzy heavenly bed.

Experience in Zoologicum Bogoriense Museum

Okay so, I had a trip to LIPI Bogor along with my class. Here I was taken to two subject of science : Zoology and Microbiology. I'm going to tell some of my experience in in Zoology, since this post was made to complete my homework *duh..

It was a long long night I had, driving and sailing and another long drive to LIPI Bogor straight from Bandar Lampung. That morning we arrived and welcomed by a building built on a vast ground with nobody to show us where to go. We had our guide of course, but seriously?nothing?. I went to a bathroom for a while and get back to walk pretty far from where the bus parked just to get to the conference room.

As I walk in, a stink smell of a wet carpet was welcoming me willingly. It was okay since I'm not the only one smelling it. The whole room is. But aside from that, the room was nice and decorated. A wooden plank was planted in the wall (maybe for decoration purposes) and the air conditioner worked perfectly. Everybody gets their seat while I'm just standing there watching the whole event and I realise that where should I sit? So I walked up to the front and sit my bum's down. But then again I was kicked out because the seat was for the tutor. Huh.. Neverthless I got my seat and we are all waiting for someone to come up front and speak. So there come an Old man, looking confused and enthused at the same time. He then told us that he is not the one who should do the presentation today, but still he present the power point to us confusingly..

From the small presentation I can only conclude that Zoologicum Bogoriense Museum was built on August 1894 with an older version name called Landbouw Zoologisch. It is now 120 years old and have changed it name 12 times to what it's called now. A lot of specimen is being kept here, wich is guarded very tightly by a number of locks and doors.

After the small presentation we're separated in groups to have a tour to each room containing different animals in each. Well.. it was amazing. Even though the people work there seem a little bit confuse or a little bit..you know what I mean.. but I conclude that they have a brilliant mind and a diligent hand. There are so many animals (dead) being kept in a store room. Looking so creepily cool and freakingly intelligent. The tour was a bit tiring but not boring at all.

Here are some picture I snap:










Gorila

Gorila adalah jenis primata yang terbesar. Makanan gorila terdiri dari sayur-sayuran, walaupun kadang juga makan serangga. Karena itu gorila dapat digolongkan sebagai binatang omnivora. 97-98% DNA gorila identik dengan DNA manusia sehingga dapat dikatakan bahwa gorila adalah spesies kedua setelah simpanse yang terdekat dengan manusia.

Ciri-Ciri Gorila
Gorilla mempunyai tangan dan kaki yang panjang, dimana tangannya lebih panjang dari kaki. Dada gorila besar dan sebagian besar tubuhnya berbulu, kecuali jari-jemari, wajah, ketiak, telapak kaki dan telapak tangan. Kepala gorila besar, matanya kecil dan berwarna kecoklatan. Gorila tidak mempunyai ekor. Gigi gorila dewasa berjumlah 32. Panca indra gorila hampir serupa dengan manusia. Tubuh gorila jantan hampir dua kali besarnya dibandingkan gorila betina. Gorila kebanyakan makan tumbuh-tumbuhan (omnivora). Gorila adalah binatang yang mempunyai intelijen tinggi. Beberapa penyelidikan menunjukkan bahwa gorila bisa berkomunikasi dengan menggunakan bahasa sandi.

Habitat dan Makanan
Habitatnya yaitu hidup dialam liar termasuk kawasan pegunungan. Gorila kebanyakan makan tumbuh-tumbuhan. Setiap hari gorila butuh sekitar 25 kilogram makanan yang teriri dari daun-daunan, bunga-bungan, biji-bijian, batang dan tangkai pohon, dan kuncup bunga. Kadang-kadang, gorila juga makan semut dan sejenis rayap. Karena mendapat cairan cukup dari makanannya, gorila sangat jarang minum.



Reproduksi dan Perkembangbiakkan Gorilla
Gorila biasanya hidup di dalam keluarga yang terdiri dar 6 sampai 7 gorila. Suatu keluarga gorila terdiri dari dominan gorila (sering juga disebut ‘silverback’ gorila, karena punggungnya yang berwarna keperakan), dua atau lebih gorila betina dan sisanya anak-anak gorila. Bila anak gorila dewasa, mereka biasanya pergi untuk mencari keluarga gorila yang lain. Setiap malam sebelum tidur, gorila membuat sarang tempat tidur yang terdiri dari daun-daunan, tangkai, ataupun rumput. Ilmuwan yang mempelajari gorila dengan gampang bisa menduga jumlah anggota keluarga gorila dengan menghitung jumlah sarang tempat tidurnya. Gorila bisa hidup sampai 50 tahun di kebun binatang. Di alam liar, gorila biasanya mencapai usai 35 tahun. Gorila bisa melakukan reproduksi saat berusia 10-12 tahun. Gorila betina mengandung sekitar 8 sampai 9.5 bulan dan bisa melahirkan tiga gorila selama hidupnya. Bayi gorila bisa merangkak di usai sekitar 2 bulan dan bisa jalan di usai 9 bulan (jauh lebih awal dari bayi manusia).

Taksonomi
Klasifikasi dari gorila adalah:

Kerajaan : Animalia
Filum     : Chordata
Kelas     : Mamalia
Bangsa   : Primata
Suku      : Hominidae
Marga    : Gorilla
Jenis      : Gorilla gorilla

Adopted from http://id.wikipedia.org/wiki/Gorila
 

Pelikan




Pelikan atau pelican adalah sejenis burung air yang memiliki kantung yang dapat membesar  pada bagian bawah paruhnya. Pelikan terdapat pada hampir setiap penjuru dunia. Beberapa jenis pelikan merupakan burung laut, dan sebagian lainnya merupakan burung yang biasa di air laut dan di air tawar.

Burung pelikan menangkap ikan yang dilemparkan kepadanya 

Anatomi (Ciri Fisik)
Pelikan adalah burung yang terkenal dengan paruhnya yang memiliki kantung. Paruhnya yang meruncing panjangnya bisa lebih dari 30 cm. Paruh sebelah atas memiliki ujung yang bengkok membentuk kait. Pada paruh bagian bawah sampai tenggorokan terdapat kantung berupa kulit elastis, yang digunakan untuk menangkap ikan. Kakinya pendek dan pada jari-jarinya terdapat selaput yang memudahkannya berenang. Panjang tubuh pelikan mencapai 1,5 m. Bentangan sayapnya antara 1,8 m sampai 2,7 m tergantung spesiesnya. Pelikan jantan memiliki rupa yang sama dengan pelikan betina, namun tubuh pelikan jantan sedikit lebih besar dari pelikan betina.

Habitat
Pelikan hidup di pinggir pantai, danau dan sungai di berbagai belahan dunia. Pelikan terdapat di semua benua kecuali benua Antartika. Ada enam spesies burung pelikan yang terdapat di benua Amerika.

Sekawanan Pelikan Great White bercampur dengan Flamingo.

Makanan dan Perburuan
Sebagai burung air, makanan burung pelikan adalah ikan. Beberapa jenis pelikan menangkap ikan dengan berenang secara bekerjasama dalam satu kelompok. Mereka membentuk suatu barisan membentuk formasi huruf “U” untuk mengepung dan dan menjebak ikan-ikan ke pinggir air. Mereka menggunakan sayap untuk mengepak-ngepak permukaan air untuk mengarahkan ikan. Saat ikan-ikan terjebak dan berkumpuk di pinggiran air, mereka menangguknya dengan paruh berkatungnya. Pelikan kemudian mengarahkan paruhnya ke bawah untuk membuang air dari kantung tersebut, kemudian menelan ikan yang terperangkap di paruhnya. Pelikan Putih Amerika  (Pelecanus erythrorhynchos) dapat menampung sekitar 11 liter air dalam kantung paruhnya.

Cara berburu masing-masing spesies tidak semuanya sama. Pelikan Putih (Pelecanus erythrorhynchos). Pelikan Putih biasa mencari makan dalam kelompok, dengan memukul-mukul dan sayap dan kakinya mengejar ikan kecil ke arah tepi air. Pelikan Cokelat (Pelecanus occidentalis) memburu ikan dengan terjun menyelam dari ketinggian 3 – 9 m dari atas permukaan air. Pelikan Punggung Pink (Pelecanus rufescens) dan Pelikan Paruh Tutul (Pelecanus philippensis) mencari makan sendiri-sendiri dengan dengan berenang perlahan mendekati ikan sasaran lalu menangkap mangsanya dengan paruhnya secara tiba-tiba.

Perilaku
Pelikan adalah burung yang hidup berkelompok dan terbang dalam kawanan. Pelikan dapat terbang dalam jangka waktu lama. Mereka sering terbang membentuk satu garis panjang. Kadang kadang mereka juga terbang dengan membentuk formasi huruf “V”. Gerakan pelikan agak kaku di atas tanah tetapi sangat lincah di udara. Burung pelikan juga berkembangbiak dalam kelompok yang disebut koloni.
Pelikan biasa berada di lingkungan kelompok pelikan lainnya, bahkan di lingkungan jenis burung air lainnya seperti cormorant atau flamingo.

Reproduksi (Perkembangbiakan)
Pelikan bersarang dalam koloni besar, dekat air atau di pohon, bergantung spesies dan habitatnya. Saat masa berbiak, pelikan jantan dan betina menggunakan kantung di paruhnya untuk mengumpulkan dan mengangkut material sarang berupa ranting, rumput dan bulu-bulu. Pelikan betina bertelur dua sampai empat butir telur yang berwarna putih kebiruan. Pelikan jantan dan betina secara bergantian mengerami telur mereka. Telur akan menetas dalam jangka waktu sekitar satu bulan. Telur menetas selisih satu hari, dan anak pelikan yang baru menetas sering menyerang saudaranya yang lebih muda supaya mendapatkan lebih banyak makanan. Anak pelikan tidak disuapi dari kantung. Induknya akan membuka mulutnya lebar-lebar sehingga anaknya dapat mencapai kerongkongan induknya untuk mengambil makanan yang disediakan. Anak pelikan akan segera dewasa dalam tiga tahun.

Taksonomi
Klasifikasi ilmiah burung pelikan adalah sebagai berikut..
Kerajaan : Animalia
Filum     : Chordata
Kelas     : Aves
Bangsa   : Pelecaniformes
Suku      : Pelecanidae
Marga    : Pelecanus
Jenis      : Pelecanus conspicillatus
Selain Pelikan Australia terdapat banyak spesies burung pelikan, antara lain: Pelikan Cokelat (Pelecanus occidentalis), Pelikan Peru (Pelecanus thagus), Pelikan Paruh Tutul (Pelecanus philippensis), Pelikan Punggung Pink (Pelecanus rufescens), Pelikan Putih Amerika (Pelecanus erythrorhynchos), Pelikan Great White (Pelecanus onocrotalus), Pelikan Dalmatian (Pelecanus crispus).

adopted from : http://olvista.com/fauna/burung-pelikan-si-paruh-berkantung/